Selasa, 13 Maret 2012

Tips Menjaga Kesetiaan

Kesetiaan, tidak selalu dimiliki setiap orang. Tidak mudah dan mungkin terlalu banyak godaan untuk menjaga kesetiaan dengan pasangan. Berikut beberapa tips yang bisa digunakan untuk menambah keteguhan kesetiaan Anda.
Mengertilah
Pahami dan mengertilah akan segala keadaan yang sedang menimpa pasangan Anda, baik dalam keadaan senang, frustrasi, putus asa atau segala situasi tersulit sekalipun. Jangan pernah memperburuk suasana hatinya ataupun menyalahkannya ketika ia sedang mengalami nasib buruk. Dengan cinta dan kesetiaan Anda, maka Anda justru bisa membangkitkan semangat pasangan Anda untuk keluar dari permasalahan yang sedang dihadapinya. Jangan meninggalkan dia dan tetap setia di dalamnya, maka pasangan Anda akan semakin mencintai Anda, karena Anda-lah yang selalu berada di sisinya, untuk selalu menyejukkan hatinya.
Jadilah penghibur baginya
Bila pasangan sedang sedih atau terluka hatinya, maka hiburlah dia, karena cinta Anda akan memberikan penghiburan dan penguatan bagi pasangan Anda. Anda tidak akan pernah dapat menjadi penghibur yang baik bila cinta Anda tidak Anda bekali dengan kesetiaan di saat senang, sedih atau berduka. Jadi mulailah menjaga hubungan dengan kesetiaan cinta Anda.
Ikhlas
Mencintai adalah memberi cinta dengan ketulusan, tidak ada terselip di dalamnya, imbalan ataupun pamrih demi keuntungan pribadi. Timbal balik dari pasangan akan datang dengan sendirinya bila Anda tulus mencintainya. Dari rasa ikhlas dan tanpa pamrih, Anda akan mampu menjaga hati untuk tetap setia pada cinta Anda.
Terima apa adanya
Terlalu banyak menuntut hanya akan berujung pada kepentingan pribadi, sehingga tidak akan mampu menambahkan kedewasaan hubungan. Dalam hubungan, jangan mencemari hati dan cinta dengan banyak tuntutan, karena bisa-bisa malah menghancurkan hubungan Anda berdua. Jangan banyak mengeluh kepada pasangan, tapi ucapkan syukur dalam setiap menghadapi kekalutan hidup. Sikap untuk belajar memberi yang terbaik untuk pasangan, akan semakin memperbesar kesetiaan cinta kepada pasangan Anda.
Jangan takut kecewa
Kebanyakan orang selalu ingin senang terus, dan menghindari rasa kecewa, padahal masih banyak sisi hidup yang harus dipelajari. Ada kalanya, Anda harus merasa kecewa kepada pasangan Anda, seperti adanya pertengkaran yang membuat Anda terluka hati. Namun, Anda tidak perlu takut menghadapinya, karena luka-luka kecil itu akan menambah sisi kedewasaan diri Anda. Cinta-lah yang akan memberikan semangat hidup Anda untuk bangkit dari kekecewaan. Untuk itu, agar Anda tetap setia kepada cinta Anda, jangan takut jika harus merasa kecewa.
Mandiri
Kemandirian akan membuat Anda tetap setia terhadap pasangan. Anda menjadi semakin yakin bahwa cinta Anda membawa kekuatan diri yang berujung pada sikap positif dalam memandang cinta dan jalinan kasih Anda. Untuk itu, berusahalah untuk mandiri dalam pikir dan tindakan, agar kesetiaan terhadap cinta terus pula berkembang.
Selalu ada harapan
Milikilah harapan dan mimpi-mimpi Anda dan berusahalah untuk mewujudkannya. Dengan demikian, Anda akan tetap setia kepada cinta Anda, karena harapan Anda-lah yang mendorongnya. Tanpa setia dalam cinta, Anda tidak akan bergairah dalam mewujudkan harapan-harapan Anda, terutama harapan agar hidup bahagia dengan pasangan Anda.
Tunjukkan sikap ‘kesetiaan’
Padukan perkataan dengan sikap yang menunjukkan bahwa Anda tetap setia kepada cinta pasangan Anda. Semua itu membuktikan dalam hubungan terdapat kejujuran dan kepercayaan satu sama lain, dan dengan demikian Anda berdua akan sama-sama menikmati buah kesetiaan tanpa perlu khawatir dengan adanya kebohongan.
sumber: beritanet.com

Me ^_^

Saya mendengar, maka saya lupa...
Saya melihat, maka saya ingat...
Saya melakukan, maka saya memahaminya.

Tugas Kedua (Fonetik)


Nama        : Septi Candra Hapsari
NIM         : A310110184
Kelas        : 2D
Matkul      : Fonetik

1)
1)    Bunyi bahasa adalah lambang – lambang bunyi yang dilafalkan untuk berkomunikasi dengan orang lain, serta memiliki makna yang bervariasi.
Contoh :
1.     Percakapan antara dua orang atau lebih.
2.    Berpidato
3.    Massa yang sedang berorasi
4.    Penyiar Televisi
5.    Teriakan suporter
6.    Bernyanyi
7.    Menangis
8.    Tertawa
9.    Berbisik
10. Bersiul
11.  Batuk
12. Mengigau

(Dari sekian banyak contoh diatas, masing – masing memiliki tanda tersendiri atas segala sesuatu yang dialami untuk mengkomunikasikan dengan orang lain agar dapat memahaminya dan mendapatkan respon.

2)   Suara yang anda dengar, meliputi :
1.     Gemericiknya ombak di pantai
2.    Hembusan angin
3.    Suara yang timbul akibat kebakaran
4.    Kicauan burung di pagi hari
5.    Gemuruhnya banjir yang datang secara tiba – tiba
6.    Rintik hujan
7.    Petir
8.    Ledakan petasan
9.    Kebocoran gas elpiji
10. Letusan balon
11.  Gelas yang pecah
12. Tabrakan motor atau mobil
13. Kentut
14. Suara Helikopter yang sedang mengudara
15. Gunung meletus

(Berdasarkan macam – macam suara yang sering kita temui dalam kehidupan sehari – hari yang tertera diatas tersebut, merupakan keseluruhan rangkaian bunyi yang timbul karena gesekan, dll keluar bukan dari hasil alat ucap manusia. Meskipun sama – sama menghasilkan bunyi, namun berbeda konteksnya jika dibandingkan dengan bunyi bahasa yang kita pelajari khususnya dalam bidang Linguistik kajian Fonetik.)


Jumat, 09 Maret 2012

Tugas I (Membaca Komprehensif)


Nama        : Septi Candra Hapsari
Kelas         : 2D
NIM          : A31110184
Matkul      : Membaca Komprehensif

UNTAIAN TASBIH CINTA

              “Zahra”, itulah nama tokoh utama yang akan kita uraikan seputar kisah hidupnya tentang naluri kewanitaannya, terhadap ketertarikannya kepada kaum pria. Berbeda dengan kebanyakan perempuan pada umumnya, Zahra lebih memilih hidup sendiri dengan segala kepadatan aktifitasnya di sebuah LSM yang menangani masalah – masalah perempuan. Mengingat usianya yang sudah memasuki kepala tiga dengan menyandang status single, tak jarang ia dihujani dengan tuntutan untuk segera menikah. Kedua orang tuanya yang sudah mengidamkan anak semata wayangnya tersebut hidup bahagia dengan laki – laki yang di cintainya harus pupus begitu saja, ketika Zahra mencoba menghindar dengan menerima tawaran bekerja di Jambi. Meski awalnya mereka tidak merestui Zahra bekerja di Jambi, namun karena watak keras kepala yang sudah melekat dalam benaknya tak sanggup lagi ditahan, akhirnya restu pun ia dapat. Dengan rela meninggalkan kedua orang tua, sahabat serta kehidupannya di Jakarta, maka kini ia harus siap mengarungi kehidupan di Jambi dengan segala sesuatu yang serba baru.
             Zahra tak sedikitpun cemas akan kondisi di Jambi. Ia tipe wanita pekerja keras dengan segala totalitasnya mengabdi di LSM. Kini ia bekerja untuk melakukan penelitian terhadap suku Kubu. Jadi ia harus terjun sendiri ke lapangan agar memperoleh data yang valid serta mengetahui secara langsung bagaimana adat dan kehidupan Suku Kubu tersebut. Dengan ditemani rekan kerjanya yang bernama Sultan, merekapun bergegas menuju lokasi untuk mengumpulkan data, serta mengamati kondisi kehidupan masyarakat Kubu di Sungai Makekal. Berbagai peristiwa telah ia lalui bersama dengan Sultan dan salah seorang pemuda dari suku Kubu yang bernama Laman. Ia adalah putra dari ketua kelompok suku Kubu yang mereka kunjungi. Sultan dengan pembawaan tenang dan berpegang teguh pada agamanya tersebut ternyata telah membuka hatinya untuk berfikir positif terhadap perilaku laki – laki. Bahwasannya tidak semua laki – laki itu sama buruknya, masih ada diantara mereka yang bijaksana dan bertanggungjawab. Seperti halnya yang tercermin pada diri Sultan. Begitu pula pada Laman, ia sosok yang polos dengan sifa kesatrianya yang sangat menghargai perempuan.
            Materi yang berkecukupan, bukanlah kebahagiaan yang hakiki. Ketika ia mulai kembali kepada jalan Allah, menyadari kekeliruannya dalam berfikir, disitulah ia kembali diuji. Ia mendapati musibah, serta ibunya terkena stuke. Hingga akhirnya memutuskan untuk kembali ke Jakarta mengabdikan dirinya kepada orang tuanya, dan rela melepas seseorang yang ia kagumi sekaligus dapat membuatnya termotivasi.
          Sampailah ia di Jakarta mendapati ibunya terbaring tak berdaya dengan beberapa selang untuk menopang hidupnya saat ini. Dengan perasaan gundah ia menyesali perbuatannya selama ini. Dan disitulah ia bertemu dengan sosok pria yang selama ini sudah menjadi pilihan kedua orang tuanya. Prasangkanya selama ini ternyata salah. Ipung yang selama ini ia benci, ternyata sangat peduli dengan orang tuanya. Bahkan saat ia di Jambi, hampir setiap hari dia berkunjung kerumah untuk mengontrol keadaan orang tuanya. Itu semua dia lakukan atas keinginannya sendiri. Maka jelas sudah siapakah sosok Ipung sebenarnya di mata Zahra. Maka, untuk menuntaskan kesalahannya terhadap orang tuanya, akhirnya Zahra menerima cinta Ipung dan mereka hidup bahagia.

Selasa, 06 Maret 2012

Tugas I (Fonetik)


Nama              : Septi Candra Hapsari
NIM                : A310110184
Kelas               : 2D
Matkul                        : Fonetik

Definisi Fonetik
Fonetik atau fonetika adalah bagian ilmu dalam linguistik yang mempelajari bunyi yang diproduksi oleh manusia. Di sisi lain fonologi adalah ilmu yang berdasarkan fonetik dan mempelajari sistem fonetika. (http://id.wikipedia.org/wiki/Fonetik)
Walaupun dalam prinsip bahasa dapat menggunakan berbagai mode disamping bunyi untuk menyampaikan arti, misalnya sinyal visual dalam kasus bahasa tanda, dalam bahasa manusia kebanyakan diucapkan. Bunyi digunakan untuk mengkomunikasikan arti. Karakter yang dibicarakan dalam bahasa manusia bukan suatu kebetulan. Beberapa teori telah mengklaim bahwa menggunakan alat vokal untuk berbahasa membebaskan tangan manusia untuk terlibat dalam aktivitas lain dan memiliki survival value dalam evolusi ras ini. Hal yang menarik adalah orang-orang di seluruh dunia mengadopsi bahasa ucap, tetapi bahasa tanda hanya digunakan di lingkungan tertentu. Bunyi ucapan lebih penting dalam bahasa manusia. Studi tentang bahasa ucapan disebut fonetik. (http://mnrizal.wordpress.com/2010/06/06/pengertian-fonetik/)
Algoritma fonetik adalah algoritma untuk mengelompokkan kata-kata berdasarkan cara pengucapannya. Jika fungsi F() adalah sebuah algoritma fonetik, maka F(“andy”) akan memiliki hasil yang sama dengan F(“andi”), karena ‘andy’ dan ‘andi’ memiliki cara pengucapan yang sama. Untuk Bahasa Inggris, algoritma yang populer adalah Soundex dan Metaphone. (http://priyadi.net/archives/2005/12/21/algoritma-fonetik-bahasa-indonesia/)




fonetik (fo.ne.tik) /fonétik/

Description: fonetiknomina (n)

  • bidang linguistik tt pengucapan (penghasilan) bunyi ujar; (n Ling)
sumber: kbbi3
  • sistem bunyi suatu bahasa; (n Ling)
sumber: kbbi3

Definisi Fonetik yaitu bidang studi yang mempelajari bunyi (fon / phone) tanpa memperhatikan fungsi bunyi itu sebagai pembeda makna, tidak ada semantic karena fon yang menjadi satuan dari fonetik tidak memiliki makna. Karena tidak obyek studinya, maka tentu saja tidak ada ilmunya.
Pada tataran fonologi atau fonemik pun tidak ada semantic karena walaupun fonem yang menjadi satuan dalam studi fonetik mempunyai fungsi untuk membedakan makna kata, tetapi fonem itu sendiri tidak bermakna. Verhaar (1978) membandingkan fonem sebagai garis-garis pemisah jalur di jalan raya. Garis itu memang mempunyai fungsi sebagai pemisah jalur kiri dan jalur kanan. Namun, garis itu sendiri tidak mempunyai arti, sebab dia dengan mudah dapat dilanggar.
                                                                                                           
Sumber:




Pengertian
1. bidang linguistik tt pengucapan (penghasilan) bunyi ujar;
source: kbbi3
2. sistem bunyi suatu bahasa;
-- akustik cabang fonetik yg menyelidiki ciri-ciri fisik dr bunyi bahasa; -- artikulatoris cabang fonetik yg menyelidiki bunyi berdasarkan alat-alat ucap dl artikulasi; -- auditoris cabang fonetik yg menyelidiki bunyi berdasarkan pendengar sbg persepsi bahasa. (http://www.artikata.com/arti-327313-fonetik.html)
                                            
                Fonetik adalah ilmu yang mempelajari produksi bunyi bahasa. Ilmu ini berangkat dari teori fisika dasar yang mendeskripsikan bahwa bunyi pada hakikatnya adalah gejala yang timbul akibat adanya benda yang bergetar dan menggetarkan udara di sekelilingnya. Oleh karena bunyi bahasa juga merupakan bunyi, bunyi bahasa tentunya diciptakan dari adanya getaran suatu benda yang menyebabkan udara ikut bergetar. Perbedaan antara bunyi bahasa dengan bunyi lainnya menurut fonetik adalah bunyi bahasa tercipta atas getaran alat-alat ucap manusia sedangkan bunyi biasa tercipta dari getaran benda-benda selain alat ucap manusia. Namun demikian, pada dasarnya deskripsi bunyi bahasa fonetik ini masih kurang lengkap sehingga akan dilengkapi oleh deskripsi bunyi bahasa menurut fonemik.( http://wiki.bestlagu.com/news/166514-perbedaan-fonetik-dan-fonemik.html)




Senin, 05 Maret 2012

Tips Menyembuhkan Phobia



Pengertian Phobia

Phobia adalah ketakutan yang berlebih-lebihan terhadap benda-benda atau situasi-situasi tertentu yang seringkali tidak beralasan dan tidak berdasar pada kenyataan. Istilah “phobia” berasal dari kata “phobi” yang artinya ketakutan atau kecemasan yang sifatnya tidak rasional; yang dirasakan dan dialami oleh sesorang. Phobia merupakan suatu gangguan yang ditandai oleh ketakutan yang menetap dan tidak rasional terhadap suatu obyek atau situasi tertentu.

Walaupun ada ratusan macam phobia tetapi pada dasarnya phobia-phobia tersebut merupakan bagian dari 3 jenis phobia, yang menurut buku DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorder IV) ketiga jenis phobia itu adalah:

1. Phobia sederhana atau spesifik (Phobia terhadap suatu obyek/keadaan tertentu) seperti pada binatang, tempat tertutup, ketinggian, dan lain lain.

2. Phobia sosial (Phobia terhadap pemaparan situasi sosial) seperti takut jadi pusat perhatian, orang seperti ini senang menghindari tempat-tempat ramai.

3. Phobia kompleks (Phobia terhadap tempat atau situasi ramai dan terbuka misalnya di kendaraan umum/mall) orang seperti ini bisa saja takut keluar rumah.

Penyebab Phobia

Phobia dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Pada umumnya phobia disebabkan karena pernah mengalami ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar. Peristiwa traumatis di masa kecil dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab terjadinya phobia.

Lalu bagaimana menjelaskan tentang orang yang takut akan sesuatu walaupun tidak pernah mengalami trauma pada masa kecilnya? Martin Seligman di dalam teorinya yang dikenal dengan istilah biological preparedness mengatakan ketakutan yang menjangkiti tergantung dari relevansinya sang stimulus terhadap nenek moyang atau sejarah evolusi manusia, atau dengan kata lain ketakutan tersebut disebabkan oleh faktor keturunan. Misalnya, mereka yang takut kepada beruang, nenek moyangnya pada waktu masih hidup di dalam gua, pernah diterkam dan hampir dimakan beruang, tapi selamat, sehingga dapat menghasilkan kita sebagai keturunannya. Seligman berkata bahwa kita sudah disiapkan oleh sejarah evolusi kita untuk takut terhadap sesuatu yang dapat mengancam survival kita.

Pada kasus phobia yang lebih parah, gejala anxiety neurosa menyertai penderita tersebut. Si penderita akan terus menerus dalam keadaan phobia walaupun tidak ada rangsangan yang spesifik. Selalu ada saja yang membuat phobia-nya timbul kembali, misalnya thanatophobia (takut mati), dll.

Perlu kita ketahui bahwa phobia sering disebabkan oleh faktor keturunan, lingkungan dan budaya. Perubahan-perubahan yang terjadi diberbagai bidang sering tidak seiring dengan laju perubahan yang terjadi di masyarakat, seperti dinamika dan mobilisasi sosial yang sangat cepat naiknya, antara lain pengaruh pembangunan dalam segala bidang dan pengaruh modernisasi, globalisasi, serta kemajuan dalam era informasi. Dalam kenyataannya perubahan-perubahan yang terjadi ini masih terlalu sedikit menjamah anak-anak sampai remaja. Seharusnya kualitas perubahan anak-anak melalui proses bertumbuh dan berkembangnya harus diperhatikan sejak dini khususnya ketika masih dalam periode pembentukan (formative period) tipe kepribadian dasar (basic personality type). Ini untuk memperoleh generasi penerus yang berkualitas.

Berbagai ciri kepribadian/karakterologis perlu mendapat perhatian khusus bagaimana lingkungan hidup memungkinkan terjadinya proses pertumbuhan yang baik dan bagaimana lingkungan hidup dengan sumber rangsangannya memberikan yang terbaik bagi perkembangan anak, khususnya dalam keluarga.

Berbagai hal yang berhubungan dengan tugas, kewajiban, peranan orang tua, meliputi tokoh ibu dan ayah terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, masih sering kabur, samar-samar. Sampai saat ini masih belum jelas mengenai ciri khusus pola asuh (rearing practice) yang ideal bagi anak. Seperti umur berapa seorang anak sebaiknya mulai diajarkan membaca, menulis, sesuai dengan kematangan secara umum dan tidak memaksakan. Tujuan mendidik, menumbuhkan dan memperkembangkan anak adalah agar ketika dewasa dapat menunjukan adanya gambaran dan kualitas kepribadian yang matang (mature, wel-integrated) dan produktif baik bagi dirinya, keluarga maupun seluruh masyarakat. Peranan dan tanggung jawab orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak adalah teramat penting.

Teknik Penyembuhan

Ada beberapa teknik Untuk penyembuhan phobia diantaranya adalah sbb:

1. Hypnotheraphy: Penderita phobia diberi sugesti-sugesti untuk menghilangkan phobia.

2. Flooding: Exposure Treatment yang ekstrim. Si penderita phobia yang ngeri kepada anjing (cynophobia), dimasukkan ke dalam ruangan dengan beberapa ekor anjing jinak, sampai ia tidak ketakutan lagi.

3. Desentisisasi Sistematis: Dilakukan exposure bersifat ringan. Si penderita phobia yang takut akan anjing disuruh rileks dan membayangkan berada ditempat cagar alam yang indah dimana si penderita didatangi oleh anjing-anjing lucu dan jinak.

4. Abreaksi: Si penderita phobia yang takut pada anjing dibiasakan terlebih dahulu untuk melihat gambar atau film tentang anjing, bila sudah dapat tenang baru kemudian dilanjutkan dengan melihat objek yang sesungguhnya dari jauh dan semakin dekat perlahan-lahan. Bila tidak ada halangan maka dapat dilanjutkan dengan memegang anjing dan bila phobia-nya hilang mereka akan dapat bermain-main dengan anjing. Memang sih bila phobia yang dikarenakan pengalaman traumatis lebih sulit dihilangkan.

5. Reframing: Penderita phobia disuruh membayangkan kembali menuju masa lampau dimana permulaannya si penderita mengalami phobia, ditempat itu dibentuk suatu manusia baru yang tidak takut lagi pada phobia-nya.
(http://makalah-artikel-online.blogspot.com/2009/06/tips-menyembuhkan-phobia.html)